Jumat, 23 Juni 2017

KETIKA HIDUP DALAM KESESAKAN

Ketika hidup dalam kesesakan


Setiap orang Kristen akan mengalami kesesakan. Yang belum mengalami pasti akan mengalami. Yang sedang mengalami, hadapi dengan penuh kesabaran. Yang telah mengalaminya dalam jangka panjang, nantikanlah berkat yang sedang menanti di ujung sebentar lagi. Urapan Roh Kudus akan memampukan kita melewati semua penderitaan.

Hidup kita bisa indah karena adanya kesulitan dan kesesakan. Mengapa? Karena Tuhan sendirilah yang telah merancangkannya untuk kebaikan kita. Dengan duduk diam saat Tuhan memanggil kita untuk menderita, sabar untuk kepentingan Allah adalah kesalehan sejati dan bagian dari pelayanan kepada TUHAN.
Cara ampuh untuk bisa bersabar dalam kesesakan adalah bertekun dalam doa. 
Doa adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita untuk mengungkapkan semua yang kita alami kepada-Nya, termasuk kesulitan, penderitaan, dll. 
Ada 3 hal penting mengapa kita harus bertekun dalam doa, 
1. Supaya kita belajar untuk selalu mencari TUHAN, 
2. melatih diri untuk menyampaikan segala sesuatu kepada TUHAN, 
3. persiapan yang baik untuk bersyukur atas berkat dan karunia yang TUHAN beri (karena Tuhan selalu tahu apa yang terbaik untuk kita).
Dengan tekun berdoa, maka otot-otot rohani kita akan siap ketika Tuhan mengijinkan pencobaan datang kepada kita. 

Bersukacitalah dlm pengharapan, sabarlah dlm kesesakan, dan bertekunlah dlm doa! (ROMA 12:12). Bertekun dlm doa, tidak akan pernah sia-sia. Ada kalanya jawaban doa kita tidak akan segera datang, tapi percayalah pada saatnya Tuhan akan menolong dan memberikan yg terbaik kpd kita sesuai janji-Nya. 

Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan (YESAYA 55:8). Met Renungan & Doa. Kita terlalu sering memaksakan kehendak kita kpd Tuhan pada saat kita berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yg kita perlukan.

Apa yang kita rencanakan lakukan untuk Tuhan bukan hal penting jika dibandingkan dengan apa yang Tuhan ingin kita perbuat.
Karena itu memahami dan mengikuti jalan-jalan Tuhan sangat penting agar hidup kita berkenan di mataNya.

Peran manusia hanya percaya dan menerima apa yang Tuhan firmankan, jadi _jangan memusatkan perhatian kepada apa yang harus kita lakukan untuk Tuhan, tetapi kepada apa yang Tuhan katakan, karena Tuhan sendiri yang akan menggenapi firmanNya untuk kita. Semakin kita memahami apa yang Tuhan akan lakukan untuk kita, maka semakin besar iman yang timbul dalam hati kita.
Tetap semangat untuk memahami perbuatanNya yg dahsyat dan ajaib, maka iman kita akan bertumbuh semakin besar. 

Kata-Nya lagi kpd mereka: "Berjaga-jagalah & waspadalah terhadap segala ketamakan (LUK.12:15). Berapapun yg ada pada kita saat ini sangat bermanfaat utk membantu org yg berkesusahan. Besar atau kecil nilainya, selama itu diberikan dgn hati yg ikhlas & penuh sukacita maka Tuhan akan memperhitungkannya. GBU

Siapa yang tidak ingin menjadi orang kaya?  Semua orang pasti menginginkannya.  Kaya berarti memiliki uang banyak dan harta yang melimpah.  Wow!  Tapi sayang, banyak orang telah menempuh jalan yang salah guna mewujudkan keinginan menjadi orang kaya.  Lihatlah di negara kita, banyak sekali orang yang berlomba-lomba menimbun kekayaan dan memperkaya diri meski dengan cara tidak halal atau melanggar hukum:  korupsi, memanipulasi pajak, sampai membobol bank, mulai dari cara yang kasar (merampok), sampai dengan cara yang sangat halus yaitu mencairkan deposito dan menarik tabungan nasabah dengan memalsukan tanda tangan dan sebagainya.

Berapa lama kita hidup di dunia ini?  Sadarkah kita bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara? Lalu bagaimana dengan harta kita?  Ayub berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya."(Ayub 1:21a).  Perhatikan kisah orang yang sangat kaya dalam bacaan di atas.  Mengapa orang kaya itu disebut orang kaya yang bodoh? Karena ia beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada padanya itu adalah miliknya.  Ingat, kita ini hanyalah pengelola, bukan pemilik,  "Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar."  (1 Timotius 6:7).  Semua yang kita miliki di dunia ini adalah milik Tuhan, sebagaimana tertulis:  "Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya."(Mazmur 89:12).  Sewaktu-waktu bisa saja Tuhan mengambilnya dan kita pun tidak bisa berbuat apa-apa.  Bagi orang kaya tersebut kesenangan jasmani (kepuasan tubuh) adalah segala-galanya;  kepentingan tubuh jasmaninya lebih utama daripada jiwanya. Amin. GBU